02 April 2009

Pengakuan Bersalah...



Hari ini saya membaca berita dengan judul kurang lebih "Polisi selidiki jebolnya Situ Gintung". Beberapa waktu lalu, ada berita tentang para pelaku seperti "Pilot", "Penjaga Pintu Kereta Api", "Pengemudi", dan sejenisnya menjadi pesakit di pengadilan. 

Hm, selalu saja tanggung jawab disalurkan ke ujung tombak. Ternyata para pembuat kebijaksanaan serta para pelaksana (eksekutif) tidak pernah tersentuh dan tidak pernah salah?!

Saat membayar pajak di Bank, ternyata hanya dilayani hingga jam 11:00 dengan syarat sistemnya sedang tidak down. Pelayanan publik macam apa, ini???

OK... OK... saya mengaku bersalah: Ternyata salah memilih saat Pemilu 1999, 2004 dan 2009 yang lalu.

Semoga 2014 lebih baik... (tidak juga).
Semoga 2019 lebih baik... (tidak juga).
Semoga 2024 lebih baik? Duh!

DISCLAIMER


This is HOW Me Do IT! Grrr... this blog memo is mainly written for OWN PURPOSES. This post is based on "Google Here, There, and Everywhere". Whether this is PLAGIARY or RESEARCH, there has never been a claim that this is an original work, nor is it necessarily the best solution, and not for Scopus consumption :). Please provide feedback, especially if you have alternative explanations. Hopefully, this note will be helpful in the future when you have forgotten how to solve this trivia problem.


DISKLAIMER


INIlah yang KUlakukan! Grrr... memo blog ini terutama ditulis untuk KEPERLUAN SENDIRI. Tulisan ini berbasis "Google Sana, Google Sini, Coba Itu, Coba Ini, Lalu Tanya-tanyi". Entah ini PLAGIAT, entah ini RISET, yang jelas tidak pernah ada klaim bahwa ini merupakan karya asli, serta belum tentu pula merupakan solusi terbaik, serta bukan untuk konsumsi Scopus :). Mohon kiranya memberikan tanggapan, terutama jika memiliki solusi alternatif. Semoga catatan ini akan bermanfaat di masa mendatang, saat sudah lupa cara menyelesaikan masalah trivia ini.

This is the Way!

5 komentar:

  1. Ngga mungkin, Pak. Sama aja. Mana ada negara multi partai yg beres :)
    Apalagi indonesia bukannya tambah dikit malah tambah banyak partainya.

    BalasHapus
  2. Ini menunjukkan kalau semua orang, bahkan yg ngga kompeten pun, ingin jadi bos.
    Mereka pikir kalo udah jadi bos bisa enak2an, dilayani. Padahal kan kalau ada sesuatu yg salah, si bos yg harusnya bunuh diri duluan.
    Sayangnya disini orang kecil selalu jadi kambing hitam para bos.

    BalasHapus
  3. Sogokan, uang pelicin, amplonya
    kurang Pak.

    Perlu digede-in lagi tuh..
    dengan begitu semuanya lancar.

    BalasHapus
  4. hmmm ..
    Tapi tetap harus "milih" kan Pak!
    dan kayaknya,
    kemungkinan besar ... Aku akan salah lagi nih!
    duuuuhhhh .... gimana ya ?
    :)

    BalasHapus