23 Oktober 2012

Kesetaraan (Equal)

Apakah di wilayah "Timur" ini, terdapat  pemahaman tentang konsep "kesetaraan" (equal)? Kelihatannya, konsep yang paling dekat yang ada ialah "adil" dan "beradab". Namun, adil itu belum tentu setara, dan demikian juga beradab. Tanpa kesetaraan ini, berakibat kebiasaan bertindak yang menghasilkan kebijaksanaan diskriminatif.

Dalam sistem kepegawaian yang diskriminatif, gaji seseorang tidak ditentukan berdasarkan kinerja, namun berdasarkan jenis ijazah yang dimiliki. Ijazah pun sering digunakan sebagai "prasyarat" kedudukan tertentu, walau pun Ijazah tersebut didapatkan puluhan tahun sebelumnya, sehingga sebetulnya tidak relevan. Bahkan perguruan tinggi menganut sistem diskriminatif "dobel": "ijazah" dan golongan "dosen/non-dosen". Sistem ini sangat merugikan pihak yang bukan dosen dan berijazah rendah. Belakangan ini, bahkan mulai diterapkan sistem diskriminatif "triple". Jenis pekerjaan tertentu dianggap terlalu "rendah" sehingga formasi pekerjaan tersebut dihapus serta diganti dengan sistem "out source". Dari pengamatan, nasib pekerja "out source" sering lebih buruk dari pada pegawai tetap.

Masih banyak hal lain yang diskriminatif selain dari sistem kepegawaian. Para dosen menolak mahasiswa bersandal-jepit, karena menganggap sandal-jepit tidak setara dengan sepatu. Para mahasiswa senior memperlakukan mahasiswa baru sesukanya, karena mereka tidak dianggap setara. Dan-lain-lain, dan seterusnya.

Semoga 2014 lebih baik (Nyatanya Tidak) !
Semoga 2019 lebih baik (Nyatanya Tidak) !
Semoga 2024 lebih baik (Duh) !


DISCLAIMER


This is HOW Me Do IT! Grrr... this blog memo is mainly written for OWN PURPOSES. This post is based on "Google There, Google Here, Try That, Try This, Then Ask". Whether this is PLAGIARY or RESEARCH, there has never been a claim that this is an original work, nor is it necessarily the best solution, and not for Scopus consumption :). Please provide feedback, especially if you have alternative explanations. Hopefully, this note will be helpful in the future when you have forgotten how to solve this trivia problem.


DISKLAIMER


INIlah yang KUlakukan! Grrr... memo blog ini terutama ditulis untuk KEPERLUAN SENDIRI. Tulisan ini berbasis "Google Sana, Google Sini, Coba Itu, Coba Ini, Lalu Tanya-tanyi". Entah ini PLAGIAT, entah ini RISET, yang jelas tidak pernah ada klaim bahwa ini merupakan karya asli, serta belum tentu pula merupakan solusi terbaik, serta bukan untuk konsumsi Scopus :). Mohon kiranya memberikan tanggapan, terutama jika memiliki solusi alternatif. Semoga catatan ini akan bermanfaat di masa mendatang, saat sudah lupa cara menyelesaikan masalah trivia ini.

Qapla!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar