Semoga 2019 lebih baik... (tidak juga).
Semoga 2024 lebih baik? Duh!
DISCLAIMER
This is HOW Me Do IT! Grrr... this blog memo is mainly written for OWN PURPOSES. This post is based on "Google Here, There, and Everywhere". Whether this is PLAGIARY or RESEARCH, there has never been a claim that this is an original work, nor is it necessarily the best solution, and not for Scopus consumption :). Please provide feedback, especially if you have alternative explanations. Hopefully, this note will be helpful in the future when you have forgotten how to solve this trivia problem.
DISKLAIMER
INIlah yang KUlakukan! Grrr... memo blog ini terutama ditulis untuk KEPERLUAN SENDIRI. Tulisan ini berbasis "Google Sana, Google Sini, Coba Itu, Coba Ini, Lalu Tanya-tanyi". Entah ini PLAGIAT, entah ini RISET, yang jelas tidak pernah ada klaim bahwa ini merupakan karya asli, serta belum tentu pula merupakan solusi terbaik, serta bukan untuk konsumsi Scopus :). Mohon kiranya memberikan tanggapan, terutama jika memiliki solusi alternatif. Semoga catatan ini akan bermanfaat di masa mendatang, saat sudah lupa cara menyelesaikan masalah trivia ini.
This is the Way!
Sistem perpolitikan kita sebenarnya sudah sangat bagus, yaitu:
BalasHapus1. Berfokus kepada ekonomi pasar dengan membuat sebagian besar produksi dan distribusi di tangan pasar. Sehingga ini membuat perekonomian menjadi efisien,
2. Tetapi, negara juga memainkan peran, yaitu untuk mengatur supaya ekonomi pasar tidak sampai membuat krisis keuangan dan menjaga hak-hak buruh. Karena bagaimanapun juga, didalam ekonomi pasar, selalu terjadi pertentangan antara buruh dengan si pemilik modal. Inilah yang tidak kita inginkan,
3. Kemudian, pemerintah juga memberi jaminan pemeliharaan anak-anak terlantar,
Tetapi bagaimanapun juga, didalam prakteknya, sistem politik dan ekonomi Indonesia teramat sangat buruk, dikarenakan:
1. Anak-anak terlantar tidaklah sungguh-sungguh dipelihara oleh negara,
2. Pemerintah tidak menyediakan jaminan kesehatan dan pendidikan yang memadai,
3. Perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah tidak bisa berjalan dengan efisien,
4. Pemerintah tidak mampu mengintervensi pasar untuk menekan dua kecenderungan jelek dari sistem ekonomi pasar yang telah saya sebutkan diatas,
5. Informasi tentang segala ragam hal yang berhubungan dengan ekonomi dan politik di Indonesia ini teramat sangat tertutup, dan itulah yang menjadikan korupsi sangat subur di Indonesia. Sehingga, bila ada suatu tender pemerintah yang dilakukan dengan tertutup(walaupun mereka bilang dilakukan secara terbuka sekalipun juga), itu memang karena didesign seperti itu, guna memungkinkan korupsi,
6. Dikarenakan korupsi sangat merajalela, cost yang dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan swasta menjadi sangat besar, dan karenanya, perusahaan-perusahaan ini menjadi lebih sulit berkompetisi,
7. Di tingkat lokal, perusahaan-perusahaan ini jauh lebih mungkin berhasil, bukan karena kompetisi, melainkan karena mereka pintar untuk melakukan manufer politik,
Dengan kata lain, sistem kita yang seharusnya bisa menjamin efisiensi, malah dikangkangi oleh banyak pihak, untuk menjamin kesuksesan mereka berbuat fraud dan corruption.
Akibatnya, bukan saja pemerintah dan dunia swasta yang korupsi dan melakukan tindakan fraud besar-besaran, tetapi juga institusi pendidikan, kepolisian, militer, peradilan, partai politik, parlemen, dan lain sebagainya.