11 September 2011

Tragedi...

  1. Partisi India-Pakistan, 1947, > 500.000
  2. Tokyo, Maret 1945, > 95.000
  3. Hiroshima, Agustus 1945, > 90.000
  4. Tibet, 1959, > 85.000
  5. Okinawa, 1945, > 80.000
  6. Nagasaki, Agustus 1945, > 70.000
  7. Hamburg, July 1943, > 42.000
  8. Chernobyl, April 1986, > 30.000
  9. Dresden, Februari 1945, > 22.700
  10. Bopal, Desember 1984, > 12.000
Sebuah kejadian dengan satu korban pun sudah dapat disebut sebagai tragedi. Namun, sebelum membesar-besarkan sebuah tragedi, silakan bandingkan dengan daftar di atas ini! Daftar tragedi di atas terbatas pada suatu lokasi dan jangka waktu terbatas tertentu, serta tidak termasuk bencana alam, perang dunia, genosida, serta mungkin tragedi lainnya yang tidak dapat disebut satu persatu. 

DISCLAIMER


This is HOW Me Do IT! Grrr... this blog memo is mainly written for OWN PURPOSES. This post is based on "Google Here, There, and Everywhere". Whether this is PLAGIARY or RESEARCH, there has never been a claim that this is an original work, nor is it necessarily the best solution, and not for Scopus consumption :). Please provide feedback, especially if you have alternative explanations. Hopefully, this note will be helpful in the future when you have forgotten how to solve this trivia problem.


DISKLAIMER


INIlah yang KUlakukan! Grrr... memo blog ini terutama ditulis untuk KEPERLUAN SENDIRI. Tulisan ini berbasis "Google Sana, Google Sini, Coba Itu, Coba Ini, Lalu Tanya-tanyi". Entah ini PLAGIAT, entah ini RISET, yang jelas tidak pernah ada klaim bahwa ini merupakan karya asli, serta belum tentu pula merupakan solusi terbaik, serta bukan untuk konsumsi Scopus :). Mohon kiranya memberikan tanggapan, terutama jika memiliki solusi alternatif. Semoga catatan ini akan bermanfaat di masa mendatang, saat sudah lupa cara menyelesaikan masalah trivia ini.

This is the Way!

1 komentar:

  1. Sama seperti kasus kecelakaan setiap musim mudik pak. Ngomong statistiknya ya emang besar angkanya, tapi begitu yang kecelakaan emang lebay, yang jadi rame lah.
    Jadi tergantung kepentingan yang terlibat kecelakaan, bagaimana "memerah" keuntungan sebesar-besarnya dari celakanya.

    BalasHapus