Let's join the COVID bandwagon! First, was the C test.
Congratulations Myself! I officially made it into the Black List!
Next, choose a doctor APP. Let us try the list, one by one. The first "AIDO health" didn't work. The second, "ALODOKTER," did not work. Next, "getwell" still didn't work!
How about trying the list from the bottom? I tried "YesDok" and finally made an appointment for the upcoming doctor consultation painstakingly.
YesDok
How unfriendly and confusing is the YesDok app? Somehow, the app assigned me to yet another doctor!
Isoman Service
Medicine in Delivery
Tracking
The Medicine
It's Parcel Time!
Check It Out!
DONE
DISCLAIMER
This is HOW Me Do IT! Grrr... this blog memo is mainly written for OWN PURPOSES. This post is based on "Google Here, There, and Everywhere". Whether this is PLAGIARY or RESEARCH, there has never been a claim that this is an original work, nor is it necessarily the best solution, and not for Scopus consumption :). Please provide feedback, especially if you have alternative explanations. Hopefully, this note will be helpful in the future when you have forgotten how to solve this trivia problem.
DISKLAIMER
INIlah yang KUlakukan! Grrr... memo blog ini terutama ditulis untuk KEPERLUAN SENDIRI. Tulisan ini berbasis "Google Sana, Google Sini, Coba Itu, Coba Ini, Lalu Tanya-tanyi". Entah ini PLAGIAT, entah ini RISET, yang jelas tidak pernah ada klaim bahwa ini merupakan karya asli, serta belum tentu pula merupakan solusi terbaik, serta bukan untuk konsumsi Scopus :). Mohon kiranya memberikan tanggapan, terutama jika memiliki solusi alternatif. Semoga catatan ini akan bermanfaat di masa mendatang, saat sudah lupa cara menyelesaikan masalah trivia ini.
Menjelang akhir abad 20 lalu, perusahaan McDonnell Douglas yang hampir bangkrut bergabung dengan Boeing. Gabungan ini menghasilkan sebuah perusahaan baru yang namanya tetap "Boeing" namun mengadaptasi budaya ketamakan McDonnell Douglas. Sejak itu, Boeing menjalankan prinsip "POKOKNYA UNTUNG MAXIMUM dengan MODAL MINIMUM."
Selanjutnya pada awal abad 21 lalu (2003), Boeing menerapkan budaya ini saat pengembangan produk baru yaitu Boeing 787 Dreamliner. Untuk menekan biaya pengembangan, dilakukan "outsourcing" terhadap bagian-bagian pesawat tersebut. Boeing hanya ingin investasi sekitar US$ 5 milyar, sedangkan sisanya harus ditanggung oleh para partner outsourcing tersebut. Boeing berubah menjadi "makelar pesawat" yang merakit lalu menjual pesawat tersebut. Prinsip seperti ini telah lama diterapkan oleh perusahaan seperti Levi's, Nike, Reebook, dst. yang tugasnya memasang "label merek" lalu menjual produk tersebut.
Pada tahun 2007 (sesuai jadwal), Boeing melalukan upacara "slametan" Boeing 787 secara gegap gempita. Sesuai harapan pimpinan, nilai saham dari Boeing langsung meroket. Belakangan terungkap bahwa peluncuran tersebut hanya sebuah kerangka kosong yang sama sekali tidak mampu terbang! Selanjutnya pada tahun yang sama, Boeing mengumumkan "Penundaan Jadwal Layak Terbang" dari pesawat tersebut. Penundaan yang semula 3 bulan, diperpanjang menjadi 6 bulan, 24 bulan, dan seterusnya. Ini merupakan hal yang baru. Sebelumnya, tidak pernah ada penundaan jadwal dalam budaya Boeing.
Niat awal Boeing untuk menghemat biaya ternyata berubah menjadi penambahan biaya yang tidak kunjung selesai! Berbeda dengan membuat sepatu, celana, dst., kebanyakan para partner outsource tidak (belum) memiliki kemampuan produksi yang seperti diharapkan oleh Boeing. Menunjukkan bahwa telah mampu memproduksi sesuatu, tidak berarti mampu memproduksi secara masal! Apalagi menggunakan teknologi baru yang bahkan Boeing sendiri pun belum menguasainya. Hal ini diperburuk dengan kenyataan bahwa para bos di Boeing memiliki kuasa untuk mengabaikan masalah "Quality Control."
Seberapa burukkah kwalitas pengembangan dari Boeing 787? Saking buruknya, sehingga kebanyakan yang faham permasalahnnya, akan mengatakan bahwa "MEREKA TIDAK AKAN MAU NAIK BOEING 787". Berdasarkan penuturan "orang dalam" di lokasi perakitan, mayoritas laporan seputar "Quality Control" berakhir di tempat sampah!
Akhirnya, pesawat dinyatakan layak terbang pada tahun 2011. Niat Boeing mengembangkan pesawat baru dengan modal US$ 5 milyar, kenyataanya menghabiskan lebih dari US$ 30 milyar. Penderitaan baru dimulai! Pada tahun-tahun selanjutnya, pesawat "Dreamliner" ini ternyata jauh dari impian. Kerugian bertambah dan bertambah hingga akhirnya "dikalahkan" oleh kerugian Boeing yang lebih dashyat yaitu kasus Boeing 737 MAX.
Banyak pelajaran yang didapat dari kasus ini. Mampu memproduksi sesuatu tidak berarti dapat juga mampu memproduksi secara masal dengan mutu tinggi!
Apa hubungannya dengan Sistem Operasi?
Memperkenalkan "LSF" (Linux From Scratch). Dengan mencoba mengerjakan LFS diharapkan dapat membantu untuk memahami segala aspek dari sebuah Sistem Operasi (GNU/Linux). Selain akan mendapatkan pengalaman membangun sebuah sistem dari NOL (0), diharapkan juga mendapatkan pemahaman seputar hal-hal yang harus mendapatkan perhatian. Mengerjakan LFS seharusnya tidak sulit, namun jika membuat kesalahan -- betapa pun kecilnya -- dapat berakibat harus dikerjakan kembali dari awal.
Links:
The Boeing 787: Broken Dreams -- https://youtu.be/rvkEpstd9os
Are 346 People (Dead) A Result Of A Corporate Merger? -- https://youtu.be/B2IvXSUgpLA
This is HOW Me Do IT! Grrr... this blog memo is mainly written for OWN PURPOSES. This post is based on "Google Here, There, and Everywhere". Whether this is PLAGIARY or RESEARCH, there has never been a claim that this is an original work, nor is it necessarily the best solution, and not for Scopus consumption :). Please provide feedback, especially if you have alternative explanations. Hopefully, this note will be helpful in the future when you have forgotten how to solve this trivia problem.
DISKLAIMER
INIlah yang KUlakukan! Grrr... memo blog ini terutama ditulis untuk KEPERLUAN SENDIRI. Tulisan ini berbasis "Google Sana, Google Sini, Coba Itu, Coba Ini, Lalu Tanya-tanyi". Entah ini PLAGIAT, entah ini RISET, yang jelas tidak pernah ada klaim bahwa ini merupakan karya asli, serta belum tentu pula merupakan solusi terbaik, serta bukan untuk konsumsi Scopus :). Mohon kiranya memberikan tanggapan, terutama jika memiliki solusi alternatif. Semoga catatan ini akan bermanfaat di masa mendatang, saat sudah lupa cara menyelesaikan masalah trivia ini.
Setiap pagi, ibu Alus berjualan Nasi Uduk di ujung simpang jalan Harapan, sekitar 300m setelah stasiun Lenteng Agung -- sebelah kiri -- jika mengarah ke Depok. Biasanya, ibu Alus bersama pak Alus, yang sudah pensiun dari sebuah BUMN bidang perhubungan.
Gerobak ibu Alus mudah ditemukan karena lokasinya betul-betul di ujung simpang jalan Harapan, Lenteng Agung. Hanya saja, gerobaknya tanpa tanda / tulisan informasi.
Selain nasi Uduk, ibu Alus juga berjualan Lontong Sayur dan Gorengan.
Untuk tahun 2022 ini, harga Nasi Uduk Telur Standar ialah Rp. 13000. Kalau dengan “extra tempe”, dibulatkan menjadi Rp. 15000.
Syarat dan ketentuan berlaku. Ayam Goreng dibeli secara terpisah di KFC LA Terrace, sekitar 1300m dari lokasi ibu Alus (arah Depok).
DISCLAIMER
This is HOW Me Do IT! Grrr... this blog memo is mainly written for OWN PURPOSES. This post is based on "Google Here, There, and Everywhere". Whether this is PLAGIARY or RESEARCH, there has never been a claim that this is an original work, nor is it necessarily the best solution, and not for Scopus consumption :). Please provide feedback, especially if you have alternative explanations. Hopefully, this note will be helpful in the future when you have forgotten how to solve this trivia problem.
DISKLAIMER
INIlah yang KUlakukan! Grrr... memo blog ini terutama ditulis untuk KEPERLUAN SENDIRI. Tulisan ini berbasis "Google Sana, Google Sini, Coba Itu, Coba Ini, Lalu Tanya-tanyi". Entah ini PLAGIAT, entah ini RISET, yang jelas tidak pernah ada klaim bahwa ini merupakan karya asli, serta belum tentu pula merupakan solusi terbaik, serta bukan untuk konsumsi Scopus :). Mohon kiranya memberikan tanggapan, terutama jika memiliki solusi alternatif. Semoga catatan ini akan bermanfaat di masa mendatang, saat sudah lupa cara menyelesaikan masalah trivia ini.
MH Thamrin, Djakarta Lloyd, (IMO: 5215674) Voyage of 1967
Port of Origin: Bremerhaven, Bremen (End of August 1967)
Note: The Suez canal has just been closed due to the 1967 war.
Port Stop: Port of Amsterdam (The Netherlands), Port of Dakar (Senegal), Port of Zanzibar (anchored outside the harbor)
Destination Port: Tanjung Periuk, Jakarta (15 October 1967)
Big Waves: the Bay of Biscay, Cape of Good Hope
IMO: 5215674
Name: M.H.THAMRIN
Captain: Cornelis Augustinus Najoan
Owner: P.N. Djakarta Lloyd
Year Built: 1961 by Hitachi Shipbuilding Mukaishima - Onomichi, Japan
Vessel Type: General Cargo
Gross Tonnage: 7338
Summer DWT: 11317 ton
Length x Breadth: 152.46 x 19.49 m
Year Scrapped: 1983
Captain Cornelis Augustinus Najoan
Brigitte Sahab, Taufik Sahab, Eva Maziolek, R. Hayati, R. Mustafa, Lydia, Astrid HK, R. Daud, +1
DISCLAIMER
This is HOW Me Do IT! Grrr... this blog memo is mainly written for OWN PURPOSES. This post is based on "Google Here, There, and Everywhere". Whether this is PLAGIARY or RESEARCH, there has never been a claim that this is an original work, nor is it necessarily the best solution, and not for Scopus consumption :). Please provide feedback, especially if you have alternative explanations. Hopefully, this note will be helpful in the future when you have forgotten how to solve this trivia problem.
DISKLAIMER
INIlah yang KUlakukan! Grrr... memo blog ini terutama ditulis untuk KEPERLUAN SENDIRI. Tulisan ini berbasis "Google Sana, Google Sini, Coba Itu, Coba Ini, Lalu Tanya-tanyi". Entah ini PLAGIAT, entah ini RISET, yang jelas tidak pernah ada klaim bahwa ini merupakan karya asli, serta belum tentu pula merupakan solusi terbaik, serta bukan untuk konsumsi Scopus :). Mohon kiranya memberikan tanggapan, terutama jika memiliki solusi alternatif. Semoga catatan ini akan bermanfaat di masa mendatang, saat sudah lupa cara menyelesaikan masalah trivia ini.
An original Gold Dinar from the Abbasid Caliphate during Caliph Al-Mansur's reign (8th century).
A fake/imitation Gold Dinar from the kingdom of Mercia (Anglo-Saxon England) during King Offa's reign (8th century).
DISCLAIMER
This is HOW Me Do IT! Grrr... this blog memo is mainly written for OWN PURPOSES. This post is based on "Google Here, There, and Everywhere". Whether this is PLAGIARY or RESEARCH, there has never been a claim that this is an original work, nor is it necessarily the best solution, and not for Scopus consumption :). Please provide feedback, especially if you have alternative explanations. Hopefully, this note will be helpful in the future when you have forgotten how to solve this trivia problem.
DISKLAIMER
INIlah yang KUlakukan! Grrr... memo blog ini terutama ditulis untuk KEPERLUAN SENDIRI. Tulisan ini berbasis "Google Sana, Google Sini, Coba Itu, Coba Ini, Lalu Tanya-tanyi". Entah ini PLAGIAT, entah ini RISET, yang jelas tidak pernah ada klaim bahwa ini merupakan karya asli, serta belum tentu pula merupakan solusi terbaik, serta bukan untuk konsumsi Scopus :). Mohon kiranya memberikan tanggapan, terutama jika memiliki solusi alternatif. Semoga catatan ini akan bermanfaat di masa mendatang, saat sudah lupa cara menyelesaikan masalah trivia ini.
Ibn Rushd, Averroes, or Abu-l-Walid Muhammad Ibn Ahmad Ibn Rushd (1126 – 1198) wrote more than 100 books and treatises. He was known in the western world as "The Commentator" because of his numerous commentaries on Aristotle.
He was influenced by the work of Aristotle, Plato, Socrates, Al-Farabi, Ibn Sina (Avicenna), Al-Ghazali, Ibn Bajja (Avempace), and Ibn Tufail. He influenced the work of Al-Bitruji, Maimonides, Samuel ibn Tibbon, Siger of Brabant, Boethius of Dacia, Thomas Aquinas, John of Jandun, Marsilius of Padua, Gaetano da Thiene, Pietro Pomponazzi, Agostino Nifo, Marcantonio Zimara.
DISCLAIMER
This is HOW Me Do IT! Grrr... this blog memo is mainly written for OWN PURPOSES. This post is based on "Google Here, There, and Everywhere". Whether this is PLAGIARY or RESEARCH, there has never been a claim that this is an original work, nor is it necessarily the best solution, and not for Scopus consumption :). Please provide feedback, especially if you have alternative explanations. Hopefully, this note will be helpful in the future when you have forgotten how to solve this trivia problem.
DISKLAIMER
INIlah yang KUlakukan! Grrr... memo blog ini terutama ditulis untuk KEPERLUAN SENDIRI. Tulisan ini berbasis "Google Sana, Google Sini, Coba Itu, Coba Ini, Lalu Tanya-tanyi". Entah ini PLAGIAT, entah ini RISET, yang jelas tidak pernah ada klaim bahwa ini merupakan karya asli, serta belum tentu pula merupakan solusi terbaik, serta bukan untuk konsumsi Scopus :). Mohon kiranya memberikan tanggapan, terutama jika memiliki solusi alternatif. Semoga catatan ini akan bermanfaat di masa mendatang, saat sudah lupa cara menyelesaikan masalah trivia ini.
Ada apa dengan kambing? Mengapa tidak terawat? Ini pertanyaan menarik, namun saya juga tidak tahu kepada siapa mesti bertanya!?
Saya hanya menebak-nebak bahwa kambing bukan merupakan prioritas. Adanya kambing, atau tidak adanya kambing, tidak akan meningkatkan peringkat "World Class University."
Mungkin juga karena yang terkait dengan pemeliharaan kambing sudah pada tidak lagi bekerja di sana?
This is HOW Me Do IT! Grrr... this blog memo is mainly written for OWN PURPOSES. This post is based on "Google Here, There, and Everywhere". Whether this is PLAGIARY or RESEARCH, there has never been a claim that this is an original work, nor is it necessarily the best solution, and not for Scopus consumption :). Please provide feedback, especially if you have alternative explanations. Hopefully, this note will be helpful in the future when you have forgotten how to solve this trivia problem.
DISKLAIMER
INIlah yang KUlakukan! Grrr... memo blog ini terutama ditulis untuk KEPERLUAN SENDIRI. Tulisan ini berbasis "Google Sana, Google Sini, Coba Itu, Coba Ini, Lalu Tanya-tanyi". Entah ini PLAGIAT, entah ini RISET, yang jelas tidak pernah ada klaim bahwa ini merupakan karya asli, serta belum tentu pula merupakan solusi terbaik, serta bukan untuk konsumsi Scopus :). Mohon kiranya memberikan tanggapan, terutama jika memiliki solusi alternatif. Semoga catatan ini akan bermanfaat di masa mendatang, saat sudah lupa cara menyelesaikan masalah trivia ini.