30 Maret 2010

2024 yang lebih baik

Pada tahun 2024 mendatang akan terjadi dua hal yang saling berhubungan, yaitu pemilihan "pihak" yang diharapkan akan mewakili kita dalam sebuah "lembaga perwakilan"; serta pemilihan "pihak" yang akan menjadi pimpinan eksekutif negara ini. Besar harapannya, agar 2024 lebih baik dari pada sebelumnya. Pokoknya lebih baik... terlepas dari apakah sebelumnya sudah baik atau belum. Namun, bagaimana caranya agar lebih baik? Mungkin perlu dimulai dengan membuat daftar, apa saja yang perlu dilakukan agar lebih baik tersebut dapat terwujud. Bagaimana caranya membuat daftar tersebut? Saya persilakan untuk memberikan masukkan. Saya mencoba membagi permasalahan menjadi tiga. Pertama hal-hal yang berlaku umum, kedua hal-hal yang khusus berhubungan dengan "lembaga perwakilan". Terakhir, hal-hal yang berhubungan dengan "pemimpin eksekutif".
  • Hal-hal Umum
  1. Hak Konstitusi Pemilih. Kebebasan berpendapat, termasuk membicarakan 2024 merupakan hak yang tidak perlu lagi diperdebatkan. Yang mempermasalahkan hak ini, atau mengatakan bahwa ini "terlalu dini", atau mengada-ada menambahkan aturan untuk membatasi hak ini, atau yang memperingatkan untuk umpamanya "tidak menjelek-jelekan bangsa sendiri", merupakan pihak yang tidak layak untuk dipilih dalam tahun 2024 mendatang. Yang jelas, saya tidak akan memilih pihak yang menentang hal ini!
  2. Hak Untuk Menolak Pilihan. Apa yang mesti dilakukan, jika masuk ke dalam sebuah Rumah Makan, namun tidak ada pilihan menu makanan yang cocok? Kita boleh angkat kaki, kan? Dalam sistem pemilu selama ini, kita "dipaksa" untuk memilih dari pilihan-pilihan yang sudah ada. Bagaimana kalau tidak ada pilihan yang cocok? Mengapa tidak disediakan sebuah opsi/kotak tambahan untuk menyatakan "menolak pilihan"? Yang jelas dalam tahun 2024 mendatang, saya tidak akan memilih pihak yang menentang hal ini!
  3. -
  • Lembaga Perwakilan
  1. Wakil Rakyat Bukan Wakil Partai: Buat apa dinamakan "wakil rakyat", kalau yang bersangkutan sebetulnya mewakili partai? Bahkan, hanya menjadi perpanjangan dari "ketua dewan pembina". Sudah saatnya wakil rakyat bertanggung jawab kepada rakyat, serta tidak dapat begitu saja DIRECALL oleh partai. Yang jelas dalam tahun 2024 mendatang, saya tidak akan memilih pihak yang menentang hal ini!
  2. -
  • Lembaga Eksekutif
  1. -
  2. -

Semoga 2014 lebih baik... (tidak juga).
Semoga 2019 lebih baik... (tidak juga).
Semoga 2024 lebih baik? Duh!



DISCLAIMER


This is HOW Me Do IT! Grrr... this blog memo is mainly written for OWN PURPOSES. This post is based on "Google Here, There, and Everywhere". Whether this is PLAGIARY or RESEARCH, there has never been a claim that this is an original work, nor is it necessarily the best solution, and not for Scopus consumption :). Please provide feedback, especially if you have alternative explanations. Hopefully, this note will be helpful in the future when you have forgotten how to solve this trivia problem.


DISKLAIMER


INIlah yang KUlakukan! Grrr... memo blog ini terutama ditulis untuk KEPERLUAN SENDIRI. Tulisan ini berbasis "Google Sana, Google Sini, Coba Itu, Coba Ini, Lalu Tanya-tanyi". Entah ini PLAGIAT, entah ini RISET, yang jelas tidak pernah ada klaim bahwa ini merupakan karya asli, serta belum tentu pula merupakan solusi terbaik, serta bukan untuk konsumsi Scopus :). Mohon kiranya memberikan tanggapan, terutama jika memiliki solusi alternatif. Semoga catatan ini akan bermanfaat di masa mendatang, saat sudah lupa cara menyelesaikan masalah trivia ini.

This is the Way!

4 komentar:

  1. minjem aja arsip pidatonya pak harto ke setneg........err...kali ini dieksekusi halaman per halaman? ^^'

    BalasHapus
  2. Agar 2014 lebih baik?

    Hmm.... membuat daftar apa saja yang perlu dilakukan... adalah nomor 2.

    Yang no. 1 adalah terlebih dahulu membuat daftar orang-orang yang lebih baik untuk membuat 2014 lebih baik.

    BalasHapus
  3. Namun, bagaimana caranya membuat daftar orang-orang baik, kalau "baik" itu sendiri belum terdefinisi dengan jelas?!

    BalasHapus
  4. Sesungguhnya arah pemikiran saya bukan ingin mendefinisikan orang baik / buruk karena ini lebih bersifat filosofis dan agamis.

    Saya lebih berpikir ke arah manajerial, jadi yang saya maksud dengan "orang-orang yang lebih baik" adalah "The right man on the right place".

    Sayangnya dalam dunia politik ada sebuah adagium yang mengatakan: "There's no eternal friend or enemy, only exist the eternal interests". Jadi... kalau boleh saya plesetkan slogan manajemen di atas akan menjadi seperti ini: "The right man for the comfortable interests".

    Lalu, sehubungan dengan pertanyaan Anda: "Bagaimana caranya?" Jawabannya untuk saat ini adalah: Sulit!
    Tapi akan makin tidak sulit setelah melalui dari generasi ke generasi ke depannya, saat rakyat makin pintar, teknologi informasi sudah merambah sampai ke pedesaan, dan semangat keterbukaan tetap hidup.

    Akhir kata saya hanya dapat mengatakan: Biarlah "Sang Waktu" yang akan memberikan pembelajaran bagi kita semua. Semakin panjang yang kita lalui maka akan semakin "matang".

    Jika Anda punya waktu saya juga ingin membaca pandangan Anda terhadap posting saya berjudul "Long journey for alcoholic beverage in Indonesia"

    BalasHapus